Vaping: Seberapa Populernya Rokok Elektrik

Vaping: Seberapa Populernya Rokok Elektrik

Mendengar rokok elektrik sudah pasti kita mengingat vape, sebab memang rokok jenis ini begitu populer di kalangan masyarakat, utamanya kalangan anak muda. Bagi mereka menggunakan vape lebih enak dan nyaman, sebab ada rasa yang bisa dinikmati sehingga tidak akan mengeluarkan asap menyengat seperti rokok tembakau pada umumnya. Saking populernya rokok elektrik sampai ada komunitas vape yang diperuntukkan bagi mereka para pecinta rokok elektrik tersebut. 

Jenis Vaporizer yang ada di Indonesia

Jenis Vaporizer banyak diperjual-belikan dengan ukuran dan bentuk berbeda-beda. Tujuan awalnya rokok elektrik digunakan dalam membantu orang meninggalkan aktivitas merokok menggunakan rokok tembakau. Tetapi, semakin kesini rokok elektrik juga berbahaya bagi kesehatan, meski tidak menghasilkan asap, namun menghasilkan uap di vape tetap tidak bisa dijamin keamanannya. 

Ada beberapa jenis rokok elektrik yaitu:

  1. Pen

Seperti namanya jenis ini berbentuk layaknya pulpen dan merupakan bentuk paling kecil sehingga mudah dibawa kemana-mana. Caranya dengan memanaskan cairan vape sehingga menghasilkan uap. Dua jenis elemen memanaskan cairan vape adalah:

  • Atomizer
    kandungan cairan nikotin bisa dipanaskan menggunakan elemen atomizer dan umumnya diganti saat kualitas panas yang dihasilkan menurun atau rasa vape sudah tidak enak.
  • Cartomizer
    kombinasi antara cartridge dengan atomizer. Vaporizer juga membutuhkan baterai untuk memanaskan elemen tersebut dengan tegangan 3,7 V, namun ada baterai yang bisa diatur tegangannya. 
  1. Portable

Nama lain jenis vape ini adalah handheld vaporizer meski lebih besar dari jenis pen, namun masih bisa dibawa kemanapun pergi. Tidak jauh beda dari jenis pen, jenis vape ini juga memiliki komponen sebagai elemen pemanas juga baterai. Tetapi, pada jenis ini cairan vape tidak langsung di elemen pemanas, dengan demikian rasa yang dihasilkan lebih baik juga asapnya lebih sedikit. Baterainya mampu bertahan hingga 3 jam atau lebih.

  1. Desktop

Jenis ini bentuk lebih besar dari pada kedua jenis sebelumnya, jadi sulit dibawa kemana-mana. Jenis ini bisa digunakan hanya di rumah, karena memerlukan permukaan yang datar untuk menempatkannya, jadi membutuhkan energy konstan supaya tetap berfungsi baik. Setara dengan energinya maka pemanasan pada vape jenis ini lebih maksimal, dengan rasa yang tajam, dengan uap yang banyak dari pada jenis vaporizer lainnya. 

Bagaimana populernya Rokok Elektrik di Indonesia?

Masyarakat, terutama kalangan anak muda akan merasa lebih puas jika uap yang dihasilkan lebih banyak. Maka, dari jenis di atas mereka pasti lebih tertarik dengan jenis desktop, namun tidak semuanya bisa puas menggunakan jenis desktop sebab ini tidak bisa di bawa kemana-mana. Bagaimana populernya Rokok Elektrik di Indonesia?, :

Pemerintah mencanangkan kenaikan cukai rokok di awal tahun 2020, dan masyarakat di prediksi berbondong-bondong beralih ke vape. Diketahui cukai liquid atau cairan vape tahun ini tidak mengalami peningkatan, berbeda dengan tarif cukai hasil tembakau naik 22%. 

Eko Priyo HC, ketua Bidang Produksi Asosiasi Personal Vaporizer Indonesia (APVI) menyatakan, cukai rokok yang naik bisa membuat masyarakat berpindah memakai vape sebab harganya lebih murah dibandingkan rokok tembakau. 

Dari data yang ada di Indonesia pengguna rokok elektrik sudah mencapai pengguna 1,2 hingga 1,5 juta orang, bahkan di tahun 2019, jumlah liquid menghasilkan angka 30 juta botol. Kenaikan hingga 30 % dari pada tahun 2018 yang ada di kisaran 10 juta botol. Dari penjelasan di atas, jelas bahwa populernya Rokok Elektrik di Indonesia setiap tahunnya terus meningkat.