Vaping: Seberapa Populernya Rokok Elektrik

Vaping: Seberapa Populernya Rokok Elektrik

Mendengar rokok elektrik sudah pasti kita mengingat vape, sebab memang rokok jenis ini begitu populer di kalangan masyarakat, utamanya kalangan anak muda. Bagi mereka menggunakan vape lebih enak dan nyaman, sebab ada rasa yang bisa dinikmati sehingga tidak akan mengeluarkan asap menyengat seperti rokok tembakau pada umumnya. Saking populernya rokok elektrik sampai ada komunitas vape yang diperuntukkan bagi mereka para pecinta rokok elektrik tersebut. 

Jenis Vaporizer yang ada di Indonesia

Jenis Vaporizer banyak diperjual-belikan dengan ukuran dan bentuk berbeda-beda. Tujuan awalnya rokok elektrik digunakan dalam membantu orang meninggalkan aktivitas merokok menggunakan rokok tembakau. Tetapi, semakin kesini rokok elektrik juga berbahaya bagi kesehatan, meski tidak menghasilkan asap, namun menghasilkan uap di vape tetap tidak bisa dijamin keamanannya. 

Ada beberapa jenis rokok elektrik yaitu:

  1. Pen

Seperti namanya jenis ini berbentuk layaknya pulpen dan merupakan bentuk paling kecil sehingga mudah dibawa kemana-mana. Caranya dengan memanaskan cairan vape sehingga menghasilkan uap. Dua jenis elemen memanaskan cairan vape adalah:

  • Atomizer
    kandungan cairan nikotin bisa dipanaskan menggunakan elemen atomizer dan umumnya diganti saat kualitas panas yang dihasilkan menurun atau rasa vape sudah tidak enak.
  • Cartomizer
    kombinasi antara cartridge dengan atomizer. Vaporizer juga membutuhkan baterai untuk memanaskan elemen tersebut dengan tegangan 3,7 V, namun ada baterai yang bisa diatur tegangannya. 
  1. Portable

Nama lain jenis vape ini adalah handheld vaporizer meski lebih besar dari jenis pen, namun masih bisa dibawa kemanapun pergi. Tidak jauh beda dari jenis pen, jenis vape ini juga memiliki komponen sebagai elemen pemanas juga baterai. Tetapi, pada jenis ini cairan vape tidak langsung di elemen pemanas, dengan demikian rasa yang dihasilkan lebih baik juga asapnya lebih sedikit. Baterainya mampu bertahan hingga 3 jam atau lebih.

  1. Desktop

Jenis ini bentuk lebih besar dari pada kedua jenis sebelumnya, jadi sulit dibawa kemana-mana. Jenis ini bisa digunakan hanya di rumah, karena memerlukan permukaan yang datar untuk menempatkannya, jadi membutuhkan energy konstan supaya tetap berfungsi baik. Setara dengan energinya maka pemanasan pada vape jenis ini lebih maksimal, dengan rasa yang tajam, dengan uap yang banyak dari pada jenis vaporizer lainnya. 

Bagaimana populernya Rokok Elektrik di Indonesia?

Masyarakat, terutama kalangan anak muda akan merasa lebih puas jika uap yang dihasilkan lebih banyak. Maka, dari jenis di atas mereka pasti lebih tertarik dengan jenis desktop, namun tidak semuanya bisa puas menggunakan jenis desktop sebab ini tidak bisa di bawa kemana-mana. Bagaimana populernya Rokok Elektrik di Indonesia?, :

Pemerintah mencanangkan kenaikan cukai rokok di awal tahun 2020, dan masyarakat di prediksi berbondong-bondong beralih ke vape. Diketahui cukai liquid atau cairan vape tahun ini tidak mengalami peningkatan, berbeda dengan tarif cukai hasil tembakau naik 22%. 

Eko Priyo HC, ketua Bidang Produksi Asosiasi Personal Vaporizer Indonesia (APVI) menyatakan, cukai rokok yang naik bisa membuat masyarakat berpindah memakai vape sebab harganya lebih murah dibandingkan rokok tembakau. 

Dari data yang ada di Indonesia pengguna rokok elektrik sudah mencapai pengguna 1,2 hingga 1,5 juta orang, bahkan di tahun 2019, jumlah liquid menghasilkan angka 30 juta botol. Kenaikan hingga 30 % dari pada tahun 2018 yang ada di kisaran 10 juta botol. Dari penjelasan di atas, jelas bahwa populernya Rokok Elektrik di Indonesia setiap tahunnya terus meningkat.

Perkembangan Perusahaan Rokok Elektrik

Perkembangan Perusahaan Rokok Elektrik

Vape menjadi nama terkenal bagi rokok eletronik yang sekarang sedang trend di dunia juga di Tanah Air. Meskipun trend, penggunaan rokok elektronik banyak pro kontra berkaitan dengan efek pemakaian vape dari pada rokok konvensional. Namun, trend rokok elektronik ini membuktikan bahwa perkembangan perusahaan rokok elektrik juga semakin meningkat ditengah banyaknya penggunaan rokok elektrik di seluruh dunia. 

Sejarah Perkembangan Perusahaan Rokok Elektrik 

Dilansir dari Consumen Advocates for Smoke Free Alternative, menyatakanaa bahwa rokok elektrik telah ada semenjak tahun 1930.  Hal ini dibuktikan dengan dokumen yang isinya hak paten rokok elektrik yang diberikan untuk Joseph Robinson. Tetapi, rokok tersebut belum pernah dipasarkan sama sekali, sehingga tidak jelas apakah benda tersebut memang sudah dibuat atau tidak. 

Pada tahun 1960-an perkembangan perusahaan rokok elektrik mulai diciptakan pertama kali oleh Herbert A Gilbert, yakni sebuah perangkat yang hampir serupa dengan rokok elektrik. Bahkan Gilbert dinyatakan sudah menerima hal paten untuk rokok elektrik di tahun 1965. Kenyataannya, rokok yang dia ciptakan masih gagal dikomersialkan. 

Pada tahun 1979 hingga 1980-an, Phil Ray salah satu pelopor computer menjalankan kerja sama dengan ahli fisika yakni Norman Jacobson. Mereka menciptakan berbagai variasi komersil pertama kalinya di rokok elektrik. 

Mereka menjalankan riset secara formal pertama kali dengan tujuan membuat alat penghantar nikotin. Namun, terdapat kesalahan bawaan yang membuat alat tersebut tidak bisa menjadi teknologi menguntungkan. Meskipun perjalanan mereka penuh jalan buntuk, namun mereka berhasil memperkenalkan nama “Vape”.

Perkembangan perusahaan rokok elektrik pada tahun 1990-an, banyak perusahaan individu juga tembakau yang mulai melirik rokok elektrik jenis ini. perusahaan dari Amerika Serikat mengeluarkan produk yang serupa dengan rokok elektronik modern pada tahun tersebut.

Perkembangan perusahaan rokok elektrik berlanjut dengan didaftarkannya izin kepada FDA atau Food and Drug Administration dengan tujuan membawa rokok elektrik ke pasar tahun 1998. Tetapi, FDA menolak dengan salah satau alasan alat itu belum disetujui. 

Pada tahun 2003, seorang farmasi juga perokok dengan nama Hon Lik sukses membuat rokok elektrik sampai berhasil mengomersilkannya. Hon Lik menciptakan alat sebab ayahnya meninggal akibat penyakit kanker paru-paru, sebab ayahnya perokok berat. 

Masa itu, perusahaan Lik bekerja, yakni Golden Dragon Holdings, terus mengembangkan alat tersebut dan mengganti namanya menjadi “Ruyan” dengan arti “seperti rokok” 

Data Perkembangan Perusahaan Rokok Elektrik Di Indonesia

Dilansir dari data Asosiasi Personal Vaporizer Indonesia atau APVI, pada industri Hasil Pengolahan Tembakau Lainnya atau HPTL, terutama berhubungan dengan rokok elektrik sudah mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 50.000 orang. Angka ini tidak termasuk tenaga kerja yang berada di toko retailer rokok elektrik dengan jumlah mencapai angka 3.500 toko dan tersebar diseluruh dunia. 

Toko retailer itu kebanyakan terpusat di daerah Jawa dengan angka 2.300 toko, sedangkan yang lainnya ada di Kalimantan, Sumatera, Bali, dan Sulawesi. Menurut Aryo Andrianto, Ketua APVI industri baru berkembang selama 2 tahun terakhir dan industri HPTL sudah mempu memberi kontribusi untuk negara lewat cukai juga potensi pencitaan bagi mereka para pencari kerja. 

Directur Industri Minuman, Hasil Tembakau, dan Bahan Penyegar, Supriadi menyatakan bahwa Kementerian Perindustrian menjelaskan bahwa banyaknya pemakai vape sekarang ini bisa menjadi salah satu potensi cukai yang lumayan besar untuk Indonesia. 

Perkembangan perusahaan rokok elektrik di atas jelas juga membawa pengaruh yang baik di Indonesia, terutama dalam meningkatkan kontribusi negara dari bea cukai juga menyuguhkan lapangan kerja bagi para pencari kerja. 

Ingin Berhenti Merokok Simak Tipsnya Berikut

Ingin Berhenti Merokok? Simak Tipsnya Berikut!

Merokok merupakan hal yang biasa dilakukan oleh seorang pria. Padahal tanpa disadari merokok dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang serius, seperti penyakit jantung, kanker, gangguan sistem pernapasan dan lainnya. Jika mengetahui bahaya mnerokok bagi kesehatan maka, Anda pasti berpikir untuk mencari cara berhenti merokok secepatnya. Menggunakan cara berhenti merokok membuat Anda cepat melupakan rokok. 

5 Cara Berhenti Merokok yang Ampuh

Perokok yang berhasil berhenti merokok hanya sedikit. Meskipun mereka memutuskan untuk berhenti tidak menghisap rokok, tetapi hal tersebut sangat susah untuk dilakukannya karena kurang konsisten. Memang benar ada keinginan berhenti merokok, namun tanpa adanya konsisten mereka akan tetap menikmati rokoknya. Agar niat berhenti merokok Anda berhasil maka, berikut merupakan cara berhenti merokok yang bisa Anda terapkan. 

  1. Menambah Jadwal Olahraga 

Melakukan aktivitas fisik olahraga sangat bagus untuk melupakan rokok. Selain untuk mengalihkan perhatian Anda dari  rokok, olahraga dapat membuat tubuh menjadi sehat dan kuat. Saat waktu luang bisa diisi olahraga lari, badminton, voli, sepeda, atau mencoba berbagai macam alat olahraga di tempat gym. Biasanya di gym, Anda ditemani oleh trainer olahraga yang membimbing Anda. Nah menggunakan waktu luang untuk olahraga merupakan cara tepat berhenti merokok, karena Anda melupakan waktu luang yang biasa dipergunakan untuk merokok. 

  1. Siapkan Camilan Sehat 

Cara berhenti merokok selanjutnya yaitu menyiapkan camilan sehat. Tujuan mempersiapkan camilan yaitu agar Anda memakannya setelah makan. Kebanyakan perokok menghisap rokoknya setelah makan nasi dan minum kopi. Kebisaan merokok setelah makan dapat diganti dengan makan camilan sehat. Selain camilan, Anda dapat menggantinya dengan menikmati permen karet, kopiko, atau merk permen lainnya. 

  1. Pikirkan Keuntungan Berhenti Merokok

Tahukah Anda? Memikirkan keuntungan tidak merokok mampu meningkatkan semangat agar berhenti menghisap rokok. Setiap ingin menghisap rokok, Anda langsung mengalihkan perhatian keuntungan jika berhenti merokok yaitu membuat tubuh sehat, terhindar dari penyakit kanker, stroke, serangan jantung, dan tekanan darah. Selain bidang kesehatan, keuntungan lainnya yaitu hemat uang. Setiap hari Anda mengeluarkan uang minimal Rp. 15.000 untuk rokok, kini uangnya dapat ditabung untuk keperluan lainnya. Berhenti merokok juga dapat membuat tubuh menjadi segar, bau mulut berkurang, kulit tubuh tampak cerah dan tubuh menjadi lebih semangat. 

  1. NRT (Nicotine Replacement Therapy)

Nikotin di dalam rokok membuat perokok ketagihan untuk menghisapnya terus menerus. Cara mengatasi ketagihan tersebut dapat mengikuti terapi nikotin yang biasa disebut dengan nicotine replacement therapy. Terapi membantu perokok mengobati rasa ketagihannya terhadap nikotin. Cara kerja nicotine replacement therapy menggunakan media beragam seperti bahan yang mengandung unsur nikotin tidak berbahaya (tidak mengandung bahan kimia, tar dan karbon monoksida). Media bahan nantinya dikemas dalam bentuk permen karet, pil tablet, atau plester tempel. 

  1. Hipnosis 

Cara berhenti merokok berikutnya yaitu dengan melakukan hipnosis. Kegiatan hipnosis dapat merilekskan pikiran, meningkatkan konsentrasi dan lebih semangat untuk berhenti merokok. Hipnosis termasuk ke dalam cara paling ampuh untuk berhenti merokok. Jika Anda ingin berhenti merokok lebih cepat, bisa mengikuti terapi hipnosis yang dilakukan oleh dokter. 

Nah itulah 5 cara berhenti merokok yang bisa diterapkan. Cara yang telah disebutkan di atas tidak akan berhasil jika konsistensi berhenti merokok kurang kuat. Oleh karena itu sangat disarankan untuk konsisten menanamkan niat berhenti menghisap rokok. Dijamin jika konsisten, cara berhenti merokok yang diterapkan dapat berhasil.

Bahaya Rokok Elektrik dan Rokok Konvensional

Bahaya Rokok Elektrik dan Rokok Konvensional

Saat Kita melihat ke sekitar lingkunganya, Kita banyak menemui orang yang menghisap rokok elektrik dan konvensional. Perokok menghisap rokoknya tanpa peduli dengan orang yang berada disekitarnya. Padahal asap perokok sangat berbahaya bagi orang lainnya. Kita telah mengetahui bahwa asap rokok itu tidak baik bagi kesehatan, tetapi jika dibandingkan dari jenisnya apakah bahaya rokok elektrik dan rokok konvensional berbeda? 

Untuk menjawab pertanyaan bahaya rokok elektrik dan rokok konvensional, Kita perlu mengkaji lebih lanjut tentang bahaya kedua jenis rokok tersebut. Sebelum mengambil kesimpulan, Kita harus mengetahui apakah rokok jenis tersebut mengandung bahan berbahaya atau tidak. Selengkapnya tentang bahaya rokok elektrik dan rokok konvensional, bisa dilihat pada berikut. 

Kandungan Serta Bahaya Rokok Elektrik dan Rokok Konvensional

Pertama Kita akan membahas kandungan rokok konvensional terlebih dahulu. Siapa sih yang tidak tahun kandungan rokok konvensional. Jelas semua orang tahu bahwa kandungan yang di dalamnya sangat berbahaya bagi kesehatan. Meskipun sudah dijelaskan bahwa kandungan tersebut bahaya, namun perokok tetap saja terus menghisap rokok konvensionalnya seperti makanan lezat. 

Beberapa kandungan bahan kimia berbahaya yang terdapat dalam rokok adalah asetaldehida, aseton, arsenik, acrelein, amonia, benzene, kadmium, kromium, formaldehyde, nitrosamines, toluene, nikotin, tar, dan karbon monoksida. Seluruh kandungan yang telah disebutkan dapat menurunkan fungsi organ jantung, ginjal serta memicu terjadinya gangguan kesehatan.

Untuk kandungan pada rokok elektrik ternyata juga mengandung bahan berbahaya. Kandungannya yaitu perasa, gliserin, propilen glikol, nikotin, volatile organic compounds, formaldehyde, dan bahan kimia lainnya. Adapun bahan tersebut sama-sama memicu terjadinya gangguan kesehatan. Oleh karena itu harus dijauhi. 

Lantas bagaimana kesimpulannya dari bahaya rokok elektrik dan rokok konvensional, mana yang lebih berbahaya? Mari Kita analisis lagi untuk mengetahui mana yang lebih berbahaya. 

Rokok konvensional sudah dinyatakan dapat menyebabkan penyakit serius. Hal ini bukan karena tembakau rokok yang dapat menyebabkan kanker, tetapi adanya bahan kimia berbahaya yang juga bisa memicu terjadinya penyakit lain. meskipun ada pernyataan bahwa rokok konvensional berbahaya, tetapi belum tentu bahwa rokok elektrik aman. 

Tahun 2009 Food and Drugs Administration (BPOM negara Amerika Serikat) menyatakan adanya kandungan bahan kimia dan karsiongen beracun. Bukti lengkap ditunjukkan pada suatu produk rokok elektrik yang di dalamnya mengandung formaldehyde, kandungan kimia yang bisa menyebabkan kanker jika dikonsumsi dalam jumlah banyak. Dilanjutkan dengan penelitian public library of science journal.

Hasil penelitian menyatakan bahwa adanya benzene yang berada di uap vape. Uap vape yang terhirup tentunya bisa menimbulkan batuk, sesak napas, dan asma. Jika disimpulkan rokok elektrik atau vape juga menyebabkan hipotensi, kejang, gagal jantung, disorientasi serta pnemonia. 

Bagaimana Bahaya Rokok Elektrik dan Rokok Konvensional?

Sampai saat ini sudah dapat dibuktikan bahwa terdapat bahaya rokok elektrik dan rokok konvensional. Kedua jenis rokok dapat menyebabkan gangguan kesehatan serius, sehingga masyarakat harus menjauhi rokok tersebut. Baik rokok elektrik maupun rokok konvensional, sama-sama menyebabkan penyakit khususnya kanker dan jantung. Jika Anda tidak ingin mengidap penyakit tersebut, lebih baik Anda menjauhi segala jenis rokok. Dan dekati Dunia online dewapoker

Nah itulah bahaya rokok elektrik dan rokok konvensional yang harus Anda ketahui. Apabila Anda masih bertanya-tanya mengenai aman manakah antara rokok elektrik atau rokok konvensional? Jelas sekali jawabannya adalah tidak aman semuanya. Untuk menjaga kesehatan diri sendiri serta orang disekitar Kita, lebih baik menjauhi rokok jenis apapun.

Ternyata Ini Sejarah Rokok Elektrik

Ternyata Ini Sejarah Rokok Elektrik

Rokok elektrik yang sedang trend saat ini ternyata memiliki perjalanan sejarah yang panjang. Rokok elektrik atau biasa disebut dengan vape banyak diminati oleh masyarakat. Meskipun ada larangan untuk tidak konsumsi vape dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) namun, masyarakat tetap mengkonsumsinya. Anda telah mengetahui bahwa rokok elektrik telah dilarang, tetapi Anda juga harus mengetahui bagaimana sejarah rokok elektrik.

Mengetahui sejarah rokok elektrik dapat menambah pengetahuan mengenai produk tersebut. Nanti Anda bisa mengambil kesimpulan sendiri kenapa rokok elektrik tidak disarankan untuk dikonsumsi. Untuk mengetahui lebih jelasnya tentang sejarah rokok elektrik, Anda bisa melihat selengkapnya disini.

Sejarah Rokok Elektrik

Rokok elektrik memiliki sejarah perjalanan yang panjang. Selama perjalanannya, rokok elektrik terkenal suram karena banyak dilarang di berbagai negara termasuk Indonesia. Lantas bagaimana perjalanan sejarah rokok elektrik? Berikut merupakan cerita sejarahnya.

  • Tahun 1930

Pencipta rokok elektrik Joseph Robinson mengajukan hak paten rokok elektrik. Pengajuan hak paten dilakukan pada tahun 1927 namun, hak paten dikeluarkan setelah 3 tahun pengajuan yakni tahun 1930. Pemberian diberikan secara resmi melalui consumer Advocates for Smoke Free Alternative Assoc (CASAA)datasgp.

  • Tahun 1960

Sejarah rokok elektrik terus berlanjut di tahun 1960, seorang pencipta rokok elektrik Herbert A Gilbert menciptakan rokok elektrik model terbaru. Model yang dibuat sudah modern dan Gilbert mengajukan hak paten untuk produk ciptaannya. Gilbert sangat senang, karena dirinya mendapatkan izin hak tersebut pada tahun 1965. Meskipun telah mendapatkan izin, rokok elektrik Gilbert gagal dipasarkan.

  • Tahun 1979-1980 an

Awal tahun 1979, kerja sama dilakukan oleh Phil Ray dan Norman Jacobson untuk menciptakan rokok elektrik. Produknya telah jadi, sayangnya belum sempat mendapatkan hak paten mereka berdua mengalami kegagalan.

  • Tahun 1990

Pada tahun 1990 di pasaran banyak alat inhaler nikoten yang telah memiliki hak paten. Hak paten tersebut diberikan kepada pencipta rokok elektrik secara individu maupun perusahaan. Tahun 1998 Food and Drug Administration (FDA) menolak produk rokok elektrik agar tidak dipasarkan ke masyarakat. Alasannya yaitu rokok elektrik termasuk dalam alat untuk menghantarkan obat yang belum mendapatkan persetujuan kuat.

  • Tahun 2003 – 2008

Sejarah rokok elektronik berikutnya yaitu suksesnya Hon Lik, pencipta rokok elektronik dari Beijing. Hon Lik mampu mengembangkan rokok elektrik dan sukses di pasaran dengan nama “Ruyan” yang memiliki arti seperti asap.

  • Tahun 2006

Rokok elektrik mulai diperkenalkan ke Eropa tahun 2006. Ketika memasuki negara Eropa, rokok elektrik ditolak oleh beberapa negara seerti Hong Kong, Canada, Amerika Serikat, Yordania, Australia, Turki, dan masih banyak negara lainnya. Negara yang menolak rokok elektrik memiliki alasan kuat, yakni rokok mengandung lebih dri 4800 zat berbahaya. Tidak hanya berbahaya, kandungan zat rokok elektrik ada yang beracun sehingga dapat berbahaya bagi manusia. Oleh karena itu, banyak negara yang menolak rokok elektrik dipasarkan ke masyarakatnya. Negara mengambil keamanan supaya masyarakatnya tidak mengalami gangguan kesehatan yang serius akibat rokok elektrik.

Nah itulah sejarah rokok elektrik di dunia, sedangkan di Indonesia sendiri rokok elektrik mulai masuk ke pasar tahun 2012. Pemerintah melegalkan rokok elektrik sehingga banyak masyarakat yang mengkonsumsinya. Tetapi ada suatu kasus yaitu liquid vape, liquid yang digunakan ada yang mengandung narkoba. Demikian sejarah rokok elektrik yang penuh dengan kontroversi. Semoga Anda mendapat wawasan tentang sejarah rokok elektrik.

Rokok Elektronik Tanpa Asap Semakin Di Minati

Rokok Elektronik Tanpa Asap Semakin Di Minati

Merokok sudah menjadi kebiasaan terutama laki-laki, namun kadang kala merokok bisa menimbulkan tidak kenyamanan bagi sebagian orang yang tidak suka menghirup asap rokok. Mereka yang tidak merokok dan menghirup asap rokok sering di sebut perokok pasif, yang mana dampak negatifnya lebih besar di bandingkan orang yang merokok aktif. Merokok bisa meninggalkan noda di gigi bahkan menimbulkan bau yang tidak sedap. Maka, untuk alternatife banyak rokok elektronik tanpa asap yang bisa membantu mereka para perokok bisa merokok sepuasnya dengan tidak menganggu orang lain.

Apakah Rokok Elektronik Tanpa Asap Aman?

Inovasi rokok elektronik tanpa asap yang hadir sudah banyak peminatnya, data dari the Tobacco Vapor Electronic Cigarette Association menjelaskan penjualan rokok elektrik mengalami peningkatan pesan per tahunnya. Di tahun 2008 saja, 50.000 penjualan rokok elektrik tercatat di seluruh dunia, tetapi pada tahun 2012 penjualan mengalami menanjakan tajam hingga 3,5 juta di Amerika Serikat saja.

Profesor Psikologi kesehatan University College London, Robert West mengharapkan adanya rokok elektronik tanpa asap bisa mengurangi akibat buruk dari rokok tembakau yang sudah menewaskan banyak orang. Alasannya rokok tembakau yang biasanya di gunakan oleh masyarakat yag di hirup adalah asap dari hasil pembakaran, namun dengan menggunakan rokok elektrik yang dihirup adalah uapnya. 

Menurutnya, uap yang di hidup adalah hasil dari pada cairan dengan isi zat perasa, vegetable glycerin atau VG, propylene glycol atay PG, juga nikotin. Bedanya jika rokok tembakau menghasilkan asap yang di hirup dari pembakaran tembakau dengan campuran arsenic, karbon monoksida, tar, dan bahan kimia lain. Maka, ini alasannya rokok tembakau membawa dampak yang tidak sehat bagi tubuh ketika asapnya di hirup.

Namun, apakah rokok elektronik tanpa asap benar terjamin keamanan ketika di gunakan?, WHO secara resmi menyatakan bahw belum ada bukti konkrit yang di jadikan landasan kalau rokok elektrik benar-benar aman di gunakan. Sebab, belum ada penelitian secara menyeluruh berkaitan keamaan mengkonsumsi rokok elektrik. WHO menilai banyaknya produsen dari rokok elektrik tidak mampu menjelaskan secara resmi apa bahan yang di gunakan dalam cairan rokok itu.

Dilansir dari ccnindonesia.com ada beberapa studi yang melakukan penelitian tentang rokok elektrik dan hasilnya antara lain sebagai berikut:

  1. Di klaim rokok elektrik mengandung zat bahaya, misalkan Diethylene Glycol (DEG),Tobacco Specific Nitrosamines (TSNA), dan karbon monoksida.
  2. Menggunakan rokok elektrik pada waktu lama dapat meningkatkan kadar plasma nikotin dengan signifikan pada 5 menit dari penggunaannya.
  3. Rokok elektrik bisa meningkatkan kadar plasma karbon monoksida juga frekunensi nadi dengan signifikan sehingga bisa menganggu kesehatan tubuh.
  4. Mempunyai efek yang akut di paru-paru sama dengan merokok menggunakan rokok tembakau. Sebab, kadar nitrit oksida udara ekshalasi turun dengan signifikan, maka tahanan di jalan napas melonjak dengan signifikan,
  5. Bahaya lainnya menggunakan rokok elektronik bisa memberikan efek negative pada anak, sehingga mereka menganggap menggunakannya lebih sehat atau biasa saja.

Kenyataannya banyak masyarakat yang masih menggunkan rokok elektronik tanpa asap, bagi mereka merokok menggunakan rokok eletrik lebih aman dan tidak mengeluarkan asap layaknya rokok tembakau. Namun, tetap saja harus ada pertimbangan yang harus dipikirkan sebelum menggunakan rokok eletrik. Sebab, sejatinya merokok bisa dilakukan oleh orang yang sudah dewasa, namun tetap anda sendiri yang bisa mengatur mana yang baik dan mana yang buruk untuk diri anda.

Perokok Yang Beralih Ke Vaping

Alasan kenapa perokok meninggalkan tembakau dan beralih ke vaping

Merokok tidak bisa di lepaskan oleh kebanyakan laki-laki, apalagi di Indonesia pengguna rokok mash tinggi. Bukan hanya dari kalangan tua, namun juga kalangan muda banyak yang sudah menggunakan rokok, sekarang ini banyak perokok yang beralih ke vaping.

Rokok tembakau biasanya banyak mengeluarkan asap yang bisa mengganggu orang lain, namun menggunakan rokok elektrik yang di hirup bukan asap melainkan uap. Ada banyak rasa yang bisa dipilih pada vaping sehingga pengguna bisa menentukan sendiri rasa apa yang ingin digunakan.

Alasan Perokok Yang Beralih Ke Vaping

Sekarang ini banyak perokok yang beralih ke vaping, bahkan bukan hanya mereka yang awalnya perokok tembakau namun banyak masyarakat yang tidak merokok juga tertarik menggunakan vape kerena aneka rasa yang di sediakan. Namun, status kelegalan vape di Indonesia masih disamakan dengan perokok aktif yang menggunakan tembakau. Dengan demikian, alasan perokok yang beralih ke vaping umumnya adalah :

  • Vape dan E-Cigarettes merupakan hal yang berbeda

Ternyata vape dan e-cigarattes tidak sama, keduanya punya perbedaan. E-cigarettes berbentuk hampir sama dengan rokok aktif dan di Indonesia penyebarannya tidak sebanyak vape.
Filter pada e-cigerettes mempunyai ragam rasa, namun rasanya tidak sebanyak yang ada di vape.  Sedangkan vape biasa di jual banyak di toko dengan jenis yang beda dan rasa pada vape lebih beragam.

  • Kandungan E-Juice Vape

Liquid vape menggunakan bahan utam gliserin asalnya dari sayuran. Gliserin sayuran ini tidak mampu berpengaruh terhadap rasa, namun berpengaruh terhadap banyaknya uap air di keluarkan vape.
Bahan lainnya propilen glikol dengan fungsi albuterol maupun inhaler asma. Albuterol berfungsi meluaskan saluran napas dengan demikian lebih aman proses pengisapan uap air pada vape. Bahan terakhir adalah nikotin dengan kandungan 0 hingga 12 mg, perbedaannya tidak seluruh liquid vape memiliki nikotin, namun rokok tembakau pasti semuanya nikotin.

  • Vape dipercaya membantu perokok aktif berhenti merokok

Studi yang di lakukan banyak hasil yang beda, namun dari studi longitudinal pemakai rokok elektik, di Addictive Behaviors Journal tertulis bajwa semua partsipan yang memakai vape, 72% diantaranya merupakan mantan perokok aktif dan 76% di antaranya menggunakan vape hampir setia hari.
Memang berhenti merokok bukan hal yang mudah dilakukan oleh setiap orang, apalagi bagi mereka yang sudah kecanduan. Namun penggunan vape ini dirasa lebih maksimal menghentikan kecanduan merokok aktif dengan cara perlahan.

Kementerian Kesehatan juga telah menjelaskan jumlah penduduk perokok aktif yang ada di Indonesia di dasarkan pada The Tobacco Atlas tahun 2015 menembus angka 70 juta jiwa. Mayoritas para perokok aktif yakni orang dewasa, bahkan perokok aktif yang usianya remaja juga anak-anak menembus 3,9 juta jiwa. Kasus semacam ini dijadikan alasan pemerintah merencanakan peningkatan harga rokok mencapai 50.000 setiap bungkusnya sebagai cara mengurangi jumlah perokok aktif yang ada di Indonesia.

Mengenai hal ini jelas banyak perokok yang beralih ke vaping, sebab harga yang di patok untuk rokok tembakau lebih mahal. Alasan ini juga memunculkan isu baru di industri rokok tembakau yang ada di Indonesia, sebab banyak yang beranggapan hadirnya vape menjadikan petani tembakau rugi karena penjualannya menurun.

Bahkan muncul berita tentang bahaya vape yang dapat meledak, vape berbahaya dan lainnya. Meski berbagai rumor hadir mengitari vape namun tetap banyak perokok yang beralih ke vaping, artinya minat masyarakat ke vape semakin tinggi sehingga mengindahkan hal-hal tersebut.

Peredaran Rokok Elektrik Tegas Di Tolak Dokter Indonesia

Peredaran Rokok Elektrik Tegas Di Tolak Dokter Indonesia

Sekarang ini masyarakat, terutama kalangan muda sudah tergila-gila dengan vape atau rokok elektrik. Peredaran rokok elektrik yang semakin menjamur dengan banyaknya pengguna yang suka dengan rokok elektrik, membuat organisasi medis juga perhimpunan dokter Indonesia mengeluarkan pernyataan bahwa secara tegas melarang peredaran rokok elektrik di Indonesia.

Peredaran Rokok Elektrik Di Indonesia

Sekarang ini jenis dan bentuk dari rokok elektrik banyak sehingga masyarakat bisa memilih sendiri mana yang ingin mereka gunakan. Rokok elektrik dalam perkembangannya, banyak digunakan oleh kalangan anak-anak juga remaja. Hal ini disebabkan banyaknya iklan, sehingga menjadikan midset mereka rokok elektrik tidak bahaya seperti rokok pada umumnya. Apalagi dengan pilihan aroma dan tidak mengeluarkan asap melainkan mengeluarkan uap ditambah kemasan yang menarik.

Peredaran rokok elektrik yang semakin menjamur di Indonesia, kenyataannya mempunyai bahaya lebih besar sebab di cairannya sudah dicampur dengan bahan kimia. Campuran ini adalah alasan bahan kimia yang bisa menyebabkan penyakit jantung, asma, paru-paru, juga menambah resiko kanker. Parahnya lagi andaikan di konsumsi di masa muda, kemungkinan bisa memperlambat perkembangan otak.

Hal lainnya, pemerintah dinilai telah gagal mengupayakan pengendalian peredaran rokok tembakau. Terbukti dengan data Riskesdas adanya remaja yang merokok bertambah menjadi 9,1% dnegan target pada RPJMP 2014-2019 mencapai 5,4%. Keadaan ini dikhawatirkan semakin memburuk mengingat perkembangan pemakai rokok elektrik juga mengandung nikotin.

Pernyataan peredaran rokok elektrik yang semakin naik, terutama pada kalangan anak muda juga di dukung oleh Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kemenkes RI, dr. Cut Putri Arianie, MHKes. Dilihat dari segi kesehatan, peredaran rokok elektrik yang digunakan tidak memberikan manfaat apapun bagi kesehatan.

Awal tahun 2020, Kemenkes mengupayakan menjalankan advokasi terhadap pihak terkait supaya mengurangi kasus kesehatan dengan penyebab rokok tembakau juga elektronik. Staf Khusus Menteri Kesehatan Bidang Pembangunan dan Pembiayaan Kesehatan, Brigjen (Purn) dr Alexander K.Ginting, SpP,FCCP menegaskan bahwa meningkatnya jumlah perokok pemula yang ada di Indonesia telah ada di dalam tahap yang mengkhawatirkan.

Pernyataan lain tentang peredaran rokok elektrik juga diungkapkan oleh Dr. dr. Agus Dwi Susanto Sp.P(K), Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI). Menjelaskan, bahwa rokok tembakau juga eletrik diklaim bisa meningkatkan resiko terharap kanker juga jantung andaikan digunakan sejak dini atau mereka menggunakan rokok di masa anak-anak.

Peredaran rokok elektrik yang semakin meluas dengan banyaknya kalangan muda yang menggunakannya bisa menambah resiko infeksi peradangan. Pada publikasi internasional dijelaskan bukti bahwa pemakaian rokok elektrik semakin meningkatkan penyakit asma, terutama jika sudah di gunakan dalam waktu yang lama.

Beliau menyatakan bahwa, sekitar 70 persen pemakai rokok eletrik telah di adiksi juga ketagihan, hal ini menjadi bukti bahwa nikotin yang terkandung pada rokok elektrik tersebut sama bahayanya dengan nikotin di rokok tembakau.

Peredaran Rokok Elektrik yang di larang juga sejalan dengan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 berhubungan dengan Kesehatan dan Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2012 berhubungan dengan Pengamanan Bahan Yang Mengandung Zat Adiktif Produk Tembakau Bagi Kesehatn. Hal lainnya juga di sesuaikan dengan visi Presiden Joko Widodo yaitu sumber daya manusia unggul.

Mengenai pembahasan diatas jelas bahwa Peredaran Rokok Elektrik yang semakin besar di Indonesia di larang karena menurut berbagai organisasi kesehatan Indonesia rokok elektrik bisa membahayakan kesehatan penggunanya juga orang yang ikut menghirup uap atau asap secara tidak langsung, jadi rokok tembakau dengan rokok eletrik sama-sama membahayakan kesehatan.